Sianokobalamin
Rumus
Bangun :
Pemerian : Kristal, bubuk
hitam-merah atau kristal merah tua.
Bentuk anhidrat sangat higroskopik.
Tinjauan Farmakologi
a. Farmakologi
Vitamin merupakan senyawa organik yang
diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan. Vitamin
dibagi menjadi 2 golongan, yaitu vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D,
E, dan K); dan vitamin yang larut dalam
air (vitamin B kompleks dan vitamin C). Vitamin yang larut dalam air disimpan
dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan sisanya dibuang.
Terlibat dalam sintesis protein, Sianokobalamin atau vitamin
B12 terlihat dalam
lebih dan satu sistem enzim dalam tubuh sangat penting
untuk pertumbuhan, reproduksi sel, hematopoiesis, dan nukleoprotein dan
sintesis myelin. Sianokobalamin
mempunyai struktur yang kompleks dan mengandung unsur kobalt. Istilah vitamin B12
dan sianokobalamin digunakan bergantian sebagai istilah generik untuk semua
kobamida aktif pada manusia. Sediaan vitamin B12 untuk penggunaan
terapeutik mengandung sianokobalamin maupun hidroksokobalamin, karena hanya
turunan ini saja yang tetap aktif selama penyimpanan (Goodman dan Gilman, edisi
10).
b. Farmakodinamika
Sianokobalamin didistribusikan
dan disimpan terutama di hati dan sumsum tulang. Dalam darah terikat trankobalamin II. Sianokobalamin dengan cepat
dieliminasi dalam urin 50%
sampai 98% diekskresikan dalam urin dalam waktu 48 jam.
Vitamin B12
dalam makanan, dengan adanya asam lambung dan pankreatik protease, dilepaskan
dari makanan dan protein pengikat saliva serta berikatan pada faktor intrinsik
lambung. Jika kompleks faktor intrinsik vitamin B12 mencapai ileum,
kompleks ini berinteraksi dengan reseptor pada permukaan sel mukosa dan secara
aktif diangkut ke dalam sirkulasi. Faktor intrinsik yang cukup, empedu, dan
natrium bikarbonat (pada pH yang sesuai), semua dibutuhkan untuk transpor
vitamin B12 dalam ileum (Allen dan Mehlman, 1973; Herzlich dan
Herbert, 1984).
c. Farmakokinetik
Sianokobalamin
dalam tubuh cepat diserap. Tiap kali diabsorpsi, vitamin B12
berikatan pada transkobalamin II, yakni suatu β-globulin plasma, untuk
mentransfor ke jaringan. Dua transkobalamin lainnya lainnya (I dan III) juga
terdapat dalm plasma; konsentrasinya terkait dengan laju pergantian granulosit.
Keduanya mungkin menunjukkan simpanan protein intraseluler yang dilepas
disertai kematian sel (Scott et al.,
1974). Vitamin B12 yang terikat pasa transkobalamin II secara cepat
dibersihkan dari plasma dan didistribusikan lebih dahulu ke sel parenkim hati.
Hati merupakan depot penyimpanan bagi jaringan lainnya. Pada orang dewasa
normal, sebanyak 90% simpanan vitamin B12 pada tubuh terdapat di dalam hati, mulai dari 1-10 mg.
vitamin B12 disimpan sebagai koenzim aktif dengan laju pergantian
0,5-8 µg per hari,
bergantung pada ukuran simpanan tubuh (Heysel et al., 1966). Asupan vitamin B12
harian yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 2,4 µg. Kurang lebih 3 µg kobalamin disekskresikan ke dalam empedu setiap
hari, sebanyak 50 % sampai 60% mewakili analog kobalamin yang tidak dimaksudkan
untuk diabsorpsi kembali (Goodman dan Gilman, edisi 10).
d. Indikasi
Sianokobalamin
mempunyai indikasi sindrom malabsorpsi berbagai
penyebab, misalnya anemia
pernisiosa, patologi disfungsi GI atau operasi termasuk gluten enteropati, bakteri pada usus kecil, gastrektomi total atau
sebagian, dan defisiensi asam folat. Sianokobalamin juga berperan dalam pembentukan sel darah merah
dalam tubuh, serta metabolisme sel-sel tubuh. Seperti sintesis dan regulasinya
serta metabolisme menjadi energi pada asam lemak yang terdapat di tubuh (Obat-Obat
Penting, 2007).
e. Defisiensi
Gejala defisiensi sianokobalamin dapat serupa
dengan penyakit dimensia,
anemia
pernisiosa,
MS (multiple sclerosis), parkinson, diabetic neruophaty, parasit
usus, sariawan dan kerusakan lokal pada mukosa ileum oleh penyakit atau sebagai
akibat pembedahan serta gejala-gejala sindrom kelelahan.
Gejala ini juga dapat menyebabkan kemandulan pada pria dan wanita dewasa atau
juga menyebabkan keterlambatan pertumbuhan pada
anak-anak. Defisiensi sangat jarang terjadi dan dapat
disebabkan oleh diet yang miskin B12
yaitu pada orang vegetarir (Obat-Obat Penting, 2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar