Kamis, 05 Juni 2014

Sianokobalamin

 Sianokobalamin
Rumus Bangun         :


  
Rumus molekul         : C63H88CoN14O14P

Pemerian                  : Kristal, bubuk hitam-merah atau kristal merah tua. Bentuk anhidrat sangat higroskopik.
         Tinjauan Farmakologi
a. Farmakologi
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan. Vitamin dibagi menjadi 2 golongan, yaitu vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K); dan vitamin yang larut  dalam air (vitamin B kompleks dan vitamin C). Vitamin yang larut dalam air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan sisanya dibuang.
Terlibat dalam sintesis protein, Sianokobalamin atau vitamin B12 terlihat dalam lebih dan satu sistem enzim dalam tubuh sangat penting untuk pertumbuhan, reproduksi sel, hematopoiesis, dan nukleoprotein dan sintesis myelin. Sianokobalamin mempunyai struktur yang kompleks dan mengandung unsur kobalt. Istilah vitamin B12 dan sianokobalamin digunakan bergantian sebagai istilah generik untuk semua kobamida aktif pada manusia. Sediaan vitamin B12 untuk penggunaan terapeutik mengandung sianokobalamin maupun hidroksokobalamin, karena hanya turunan ini saja yang tetap aktif selama penyimpanan (Goodman dan Gilman, edisi 10).

b. Farmakodinamika
Sianokobalamin didistribusikan dan disimpan terutama di hati dan sumsum tulang. Dalam darah terikat trankobalamin II. Sianokobalamin dengan cepat dieliminasi dalam urin 50% sampai 98% diekskresikan dalam urin dalam waktu 48 jam.
Vitamin B12 dalam makanan, dengan adanya asam lambung dan pankreatik protease, dilepaskan dari makanan dan protein pengikat saliva serta berikatan pada faktor intrinsik lambung. Jika kompleks faktor intrinsik vitamin B12 mencapai ileum, kompleks ini berinteraksi dengan reseptor pada permukaan sel mukosa dan secara aktif diangkut ke dalam sirkulasi. Faktor intrinsik yang cukup, empedu, dan natrium bikarbonat (pada pH yang sesuai), semua dibutuhkan untuk transpor vitamin B12 dalam ileum (Allen dan Mehlman, 1973; Herzlich dan Herbert, 1984).
c. Farmakokinetik
Sianokobalamin dalam tubuh cepat diserap. Tiap kali diabsorpsi, vitamin B12 berikatan pada transkobalamin II, yakni suatu β-globulin plasma, untuk mentransfor ke jaringan. Dua transkobalamin lainnya lainnya (I dan III) juga terdapat dalm plasma; konsentrasinya terkait dengan laju pergantian granulosit. Keduanya mungkin menunjukkan simpanan protein intraseluler yang dilepas disertai kematian sel (Scott et al., 1974). Vitamin B12 yang terikat pasa transkobalamin II secara cepat dibersihkan dari plasma dan didistribusikan lebih dahulu ke sel parenkim hati. Hati merupakan depot penyimpanan bagi jaringan lainnya. Pada orang dewasa normal, sebanyak 90% simpanan vitamin B12 pada tubuh  terdapat di dalam hati, mulai dari 1-10 mg. vitamin B12 disimpan sebagai koenzim aktif dengan laju pergantian 0,5-8 µg per hari, bergantung pada ukuran simpanan tubuh (Heysel et al., 1966). Asupan vitamin B12 harian yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 2,4 µg. Kurang lebih 3 µg kobalamin disekskresikan ke dalam empedu setiap hari, sebanyak 50 % sampai 60% mewakili analog kobalamin yang tidak dimaksudkan untuk diabsorpsi kembali (Goodman dan Gilman, edisi 10).

d. Indikasi
Sianokobalamin mempunyai indikasi sindrom malabsorpsi berbagai penyebab, misalnya anemia pernisiosa, patologi disfungsi GI atau operasi termasuk gluten enteropati, bakteri pada usus kecil, gastrektomi total atau sebagian, dan defisiensi asam folat. Sianokobalamin juga berperan dalam pembentukan sel darah merah dalam tubuh, serta metabolisme sel-sel tubuh. Seperti sintesis dan regulasinya serta metabolisme menjadi energi pada asam lemak yang terdapat di tubuh (Obat-Obat Penting, 2007).
e. Defisiensi
Gejala defisiensi sianokobalamin dapat serupa dengan penyakit dimensia, anemia pernisiosa, MS (multiple sclerosis), parkinson, diabetic neruophaty, parasit usus, sariawan dan kerusakan lokal pada mukosa ileum oleh penyakit atau sebagai akibat pembedahan serta gejala-gejala sindrom kelelahan. Gejala ini juga dapat menyebabkan kemandulan pada pria dan wanita dewasa atau juga menyebabkan keterlambatan pertumbuhan pada anak-anak. Defisiensi sangat jarang terjadi dan dapat disebabkan oleh diet yang miskin B12  yaitu pada orang vegetarir (Obat-Obat Penting, 2007)

Kamis, 08 Mei 2014

Tugas Analisis Kosmetika dan Alat Kesehatan “Perawatan Rambut (Shampo dan Tonic Rambut) “

Tugas Analisis Kosmetika dan Alat Kesehatan
“Perawatan Rambut (Shampo dan Tonic Rambut) “


                                                                                    Disusun Oleh :
                                                                                                Ismail Jamal Hasibuan
                                                                                                Dewi Oktaviani Putri
                                                                                                Ucci Chintya Pramudya Putri


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya kepada kita semua. Karena atas nikmatnya itu kita dapat menyelesaikan makalah Analisis Kosmetika dan Alat Kesehatan tepat pada waktunya.
            Disini juga kami pun ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam tahap-tahap penyelesaian makalah ini dan kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah  yang berjudul “Perawatan Rambut (Shampo dan Tonic Rambut) “
Sekian yang dapat kami sampaikan semoga makalah ini dapat berguna nantinya untuk kita semua. Mohon maaf jika masih terdapat kekurangan dalam penulisan maupun penyusunan makalah  ini. Terima kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, desember 2013


DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................4
Pendahuluan..........................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................6
Pembahasan............................................................................................................................6
  1. Shampoo………………..……………………………...............................................6
  2. Hair Tonic…...…………………….………………………………….....................14
  3. Metode Penelitian…….............................................................................................21
BAB III................................................................................................................................24
  1. Kesimpulan ..............................................................................................................24
  2. Kritik dan saran.........................................................................................................24
Lampiran...............................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................27






BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit dan kulit kepala, rambut tidak mempunyai syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit kalau dipangkas. Dengan adanya rambut, selain berfungsi sebagai mahkota, juga berfungsi sebagai pelindung kepala dari panas terik matahari, cuaca dingin. Rambut membutuhkan penataan dan perawatan secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah, dan berkilau. Dalam menggunakan Kosmetika rambut dibutuhkan suatu ketelitian agar rambut tetap sehat indah dan indah. Setiap ahli kecantikan, harus teliti dan tepat dalam menentukan analisa dan diagnosa tentang keadaan kulit kepala dan rambut serta kelainan yang ada pada kulit dan rambut tersebut. Oleh sebab itu seorang ahli kecantikan sangat perlu mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan rambut, ( Trycology ) Dengan mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan rambut, kita akan dapat memberikan analisa yang tepat dan dapat memberikan nasehat- nasehat bagi langganan kita bila diperlukan untuk perbaikan dan perhatian dalam pemeliharan serta perawatan agar rambut tetap sehat dan indah. Rambut yang kurang perawatan, akan mudah mengalami kerusakan seperti rambut kusam, patah rontok bahkan dapat menimbulkan kebotakan. Beberapa factor penyebab rambut bermasalah diantaranya adalah kurang asupan nutrisi, Infeksi kulit kepala, Flu berat, Masa pertumbuhan, Perawatan rambut yang salah serta karena pengaruh obat-obatan tertentu.
Penyebab rambut rontok secara umum: Folikel rambut sangat sensitive terhadap lingkungan. Kondisi rambut kita sangat terpengaruh oleh lingkungan yang terpolusi seperti sekarang. Rambut yang rontok juga dapat disebabkan oleh stres, tegang, diet, sedang menjalani pengobatan, sirkulasi darah yang buruk dan sakit fisik. Lebih jauh, pemakaian bahan kimia yang berlebih pada rambut akan berdampak buruk bagi rambut. Dengan situasi seperti ini, cara paling efektif adalah memberi nutrisi yang terus menerus pada rambut dan kulit kepala.

Perawatan rambut secara teratur, seperti:
a. Massage Rambut (Creambath)
b. Keramas Rambut (Shampoo)
c. Membilas Rambut (Conditioner)
d. Pemberian Tonik Rambut (Hair Tonic).
Dalam hal ini kelompok kami mengetengahkan tentang Shampo dan hair tonic.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari Shampoo  dan Hair Tonic itu sendiri?
2. Bagaimana bahan dan kegunaan dari  Shampoo dan Hair Tonic?
3. Apa saja contoh-contoh dari Shampoo dan Hair Tonic?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari Shampoo dan Hair Tonic.
2. Mengetahui bahan dan kegunaan dari Shampoo dan Hair Tonic.
3. Mengetahui contoh-contoh dari Shampo dan Hair Tonic yang ada di pasaran.





BAB II
PEMBAHASAN


A.  Shampoo
a.   Pengertian Shampoo
Shampoo adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud keramas rambut, sehingga setelah itu kulit kepala dan rambut menjadi bersih, dan sedapat mungkin menjadi lembut, mudah diatur dan berkilau. Dan merupakan produk perawatan rambut yang digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain dari rambut.
Kata shampoo berasal dari bahasa Hindi champo, bentuk imperatif dari champna, "memijat".  Di Indonesia dulu shampoo dibuat dari merang yang dibakar menjadi abu dan dicampur dengan air. Shampoo adalah suatu zat yang terdiri dari surfaktan, pelembut, pembentuk busa, pengental dan sebagainya yang berguna untuk membersihkankotoran yang melekat padarambut seperti sebum, keringat, sehingga rambut akan kelihatan lebih bersih, indah dan mudah ditata.

b.   Syarat shampoo
Sebuah formulasi shampoo yang baik mempunyai kemampuan khusus yang dapat meminimalisasi iritasi mata, mengontrol ketombe (dandruff) serta dapat memperbaiki struktur rambut secara keseluruhan.
Preparat shampoo harus meninggalkan kesan harum pada rambut, lembut dan mudah diatur, memiliki performance yang baik (warna dan viskositas yang baik) harga yang murah dan terjangkau. Secara spesifik suatu shampoo harus:
  • Mudah larut dalam air, walapun air sadah tanpa mengalami pengendapan
  • Memiliki daya bersih yang baik tanpa terlalu banyak menghilangkan minyak dari kulit kepala
  • Menjadikan rambut halus, lembut serta mudah disisir
  • Cepat bebusa dan mudah dibilas serta tidak menimbulkan iritasi jika kontak dengan mata
  • Memiliki pH yang baik netral maupun sedikit basa
  • Tidak iritasi pada tangan dan kulit kepala
  • Memiliki performa yang baik
Antidandruff shampoo merupakan shampooyang ditujukan untuk mengontrol sel kulit mati dikulit kepala, formulasinya hampir sama seperti shampoo lain tetapi ditambahkan bahan aktif seperti senium sulfide, zinc pirythion, sulfur. Shampoo, bila dicampur dengan air, dapat melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi rambut. Setelah mencuci rambut dengan shampoo, biasanya digunakan produk conditioner agar rambut mudah ditata kembali. Shampoo untuk bayi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak perih di mata. Shampoo untuk binatang juga dapat mengandung insektisida untuk membunuh kutu. Beberapa shampoo manusia tidak dapat digunakan untuk binatang karena mengandung seng (misalnya shampoo anti ketombe). Logam ini tidak beracun bagi manusia, namun berbahaya bagi binatang. Pada awalnya shampoo dibuat dari berbagai jenis bahan yang diperoleh dari sumber alam, seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang ( sekam padi). Shampoo yang menggunakan bahan alam sudah banyak ditinggalkan, dan diganti dengan shampo yang dibuat dari detergen. Agar shampo berfungsi sebagaimana disebutkan diatas, shampoo harus memiliki sifat sebagai berikut :
  • Shampoo harus dapat membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.
  • Shampoo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika tidak kulit kepala menjadi kering.
  • Shampoo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada didalam komposisi shampo. Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat kompleks yaitu sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetik.
  • Tidak mengiritasi kulit kepala dan juga mata.
  • Shampoo harus tetap stabil.
Shampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskositas dan pHnya juga harus tetap konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasadrenik dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan kedalamnya. Detergen yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan shampo memiliki sifat fisikokimia tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang dikehendaki untuk shampo. Umumnya, detergen dapat melarutkan lemak dan daya pembersihnya kuat, sehingga jika digunakan untuk keramas rambut, lemak rambut dapat hilang, rambut menjadi kering, kusam dan mudah menjadi kusut, menyebabkan sukar diatur. Sifat detergen yang terutama dikehendaki untuk shampo adalah kemampuan membangkitkan busa.
Jenis detergen yang paling lazim diedarkan tergolong alkil sulfat, terutama laurilsulfat, juga alkohol monohidrat dengan rantai C10 – 18. Sifat detergen ini tergantung pada panjang rantai alkohol lemak yang digunakan. Homolog rendah seperti C12 ( lauril ) dan C14 ( miristil ) memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan dengan homolog yang lebih tinggi seperti C16 ( palmitil ) dan C18 ( stearil ) dalam hal memberikan busa dan basah dengan sifat pembersih yang baik, meskipun suhu rendah. Detergen alkilsulfat yang dibuat dari alkohol lemak, kelarutannya menurun dengan meningkatnya homolog rantai karbonnya, sehingga shampo yang dibuat dari detergen alkilsulfat dengan atom C16-18 tidak dapat disimpan pada suhu rendah. Kelarutan detergen alkilsulfat dalam air berkurang, sehingga tidak begitu berbusa, lagipula detergen ini dipengaruhi oleh efek air sadah. Detergen alkilsulfat dengan alkohol lemak dengan rantai karbon kurang dari 10 seperti C8 ( kaprilil ) dan C10 ( kapril ) lebih condong menunjukkan sifat iritasi. Detergen alkilsulfat dengan rantai karbon 12 – 14 adalah noniritan, memberikan cukup busa pada suhu kamar, dan tidak mudah rusak dalam penyimpanan. Trietanolamina ( TEA ) laurilsulfat dianggap paling luas dapat diterima untuk digunakan dalam pembuatan shampo, disamping itu dalam penyimpanan tetap stabil. Amonium alkilsulfat, meskipun memiliki keaktifan pembersih yang sedang, tetapi jarang digunakan untuk pembuatan shampo, karena suhu padatnya tinggi. Biasanya senyawa ini digunakan sebagai campuran detergen seperti nampak pada amonium monoetanolamina atau amonium trietanolamina alkilsulfat. Shampo dengan formulasi tersebut memiliki pembersih dan pembusa yang baik, rambut yang dikeramas dengan shampo ini masih mudah diatur. Di samping itu detergen yang digunakan untuk pembuatan shampo, harus memiliki sifat berikut :
  • Harus bebas reaksi iritasi dan toksik, terutama pada kulit dan mata atau mukosa tertentu.
  • Tidak boleh memberikan bau tidak enak, atau bau yang tidak mungkin ditutupi dengan baik.
  • Warnanya tidak boleh menyolok.

c.    Jenis-jenis shampo
  • Shampo bubuk (Dry Shampoo) Sebagai dasar shampo digunakan sabun bubuk, sedangkan zat pengencer biasanya digunakan natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium seskuikarbonat, dinatrium fosfat, atau boraks.
  • Shampo emulsi Shampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu kental. Tergantung dari jenis zat tambahan yang digunakan, shampo ini diedarkan dengan berbagai nama seperti shampo lanolin, shampo telur, shampo protein, shampo brendi, shampo lemon, shampo susu atau bahkan shampo strawberry.
  • Shampo krim atau pasta (Creme paste Shampoo) Sebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang yang dapat memberikan konsistensi kuat. Untuk membuat shampo pasta dapat digunakan malam seperti setilalkohol sebagai pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.
  • Shampo larutan (Liquid Shampoo) Merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam formulasi shampo ini meliputi viskosita, warna keharuman, pembentukan dan stabilitas busa, dan pemgawetan. Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi 0,2 % larutan formaldehid 40 %, garam fenilraksa; kedua zat ini sangat racun, sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah. Parfum yang digunakan berkisar antara 0,3 – 1,0 %, tetapi umumnya berkadar 0,5 %.

d.    Cara pembuatan
  • Shampoo krim atau pasta : Detergen dipanaskan dengan air pada suhu pada lebih kurang 800 dalam panci dinding rangkap, sambil terus diaduk. Tambahkan zat malam, terus diaduk lebih kurang 15 menit. Biarkan campuran ini pada suhu lebih kurang 40-500C. Tambahkan parfum, aduk terus hingga homogen; lanjutkan pengadukan untuk menghilangkan udara. Wadahkan selagi panas.
  • Shampoo larutan : Jika digunakan alkilolamida, mula-mula zat ini dilarutkan dalam setengah bagian detergen yang digunakan dengan pemanasan hati-hati. Kemudian tambahkan sisa detergen sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk; tambahkan zat warna yang telah dilarutkan dalam air secukupnya; jika masih terdapat sisa air tambahkan sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk untuk mencegah terjadinya busa.
e.     Bahan utama
Bahan utama pada shampoo adalah surfaktan (sabun dan detergent). Sabun adalah garam dan asam lemak. Hasil reaksi antara lemak dan minyak hewan dan tumbuhan dengan alkali (cth. NaOH, KOH).  Kekurangannya  tidak membentuk busa oleh air sadah, diatasi dengan penambahan chelating agent.
  • Anionik Gol. Alkyl benzene sulfonat Mis. Sodium dodecyl benzene sulfonate Gol. Primary alkyl sulfat Mis. Triethanolamine lauryl sulfate Gol. Secondary alkyl sulfat Mis. Lauryc monoglyceride ammonium sulfate Gol. Sarcosine Mis. Laurosyl sarcoine, Cocoyl sarcosine.
  •  Kationik Garam amonium kuarterner Mis. Dstearyl dimethyl ommonium chloride, dilauryl dimethyl ammonium chloride, cetyl trimethyl ammonium bromida.
  • Amfoterik Mis. Miranol d. Non Ionik Mis. Tween, Pluronic F-68 ZAT
f.    Tambahan shampoo
Untuk memperbaiki sifat detergen yang menunjukkan pengaruh jelek terhadap rambut, perlu ditambahkan zat tambahan shampo dalam formulasi shampo.
  • Alkolobromida asam lemak Digunakan untuk meningkatkan stabilitas busa dan memperbaiki viskositas. Zat ini merupakan hasil kondensasi asam lemak dengan monoetanolamina (MEA), dietanolamina ( DEA ) , atau isopropanolamina yang sesuai.
  • Lemak bulu domba, lanolin atau salah satu derivatnya, kolesterol, oleilalkohol, dan asetogliserida. Digunakan untuk maksud memperbaiki efek kondisioner detergen dasar shampo yang digunakan, sehingga rambut yang dikeramasshampokan akan mudah diatur dan memberikan penampilan rambut yang serasi.
  •  Asam amino Terutama asam amino essensial, digunakan sebagai zat tambahan shampo dengan harapan, setelah rambut dikeramas- shampokan, zat ini akan tetap tertinggal pada kulit kepala dan rambut, dan berfungsi sebagai pelembab, karena asam amino memiliki sifat higroskopik yang akan memperbaiki kelembaban rambut.
  • Zat tambahan shampoo lain, terdiri dari berbagai jenis zat, umumnya diharapkan untuk menimbulkan efek terhadap pembentukan dan stabilisasi busa ; meliputi zat golongan glikol, provinilpirolidon, karboksimetilselulosa, dan silikon cair, terutama yang kadarnya lebih kurang 4%.
-          Foam Builder, bahan yang meningkatkan kualitas, volume, dan stabilitas busa. Membantu meningkatkan stabilitas dan efek kondisioner. Contoh : dodecyl benzene sulfonate, lauroyl monoethanolomide.
-          Conditioning agent, merupakan bahan berlemak yang memudahkan rambut untuk disisir. conditioning agent melapisi helai rambut halus dan mengkilap. Harus mudah dibilas, tidak meninggalkan rasa berminyak (lengket) di rambut. Contoh lanolin, minyak mineral, telur, polipeptida.
-          Opacifying agent, bahan yang memberikan warna buram pada shampoo. Penting pada pembuatan shampoo jenis krim & losio. Contoh : Cetyl alcohol, stearyl alcohol, spermaceti, glycol monodistearate, Mg stearate.
-          Clarifying agent Bahan yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada shampoo terutama untuk shampoo dengan bahan utama sabun. Penting pada pembuatan shampoo cair (likuid shampoo). Contoh : butil alkohol, isopropil alkohol etil alkohol, metilen glikol, EDTA.
-          Cleating agen Sequestering agent Bahan yang mencegah terbentuknya sabun Ca atau Mg karena air sadah. Contoh : asam sitrat, EDTA. Dapat digantikan oleh surfaktan non-ionik f. Thickening agent Bahan yang meningkatkan viskositas shampoo. Contoh : gom akasia, tragakan, CMC, Methocel. Kekurangannya dapat membentuk lapisan film pada helai rambut.
-          Preservatif, bahan yang berguna melindungi sampo dari mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sampo, harus dipilih. Contoh : formadehid, etil alkohol, ester parahidroksibenzoat h. Antidandruff agent Antidandruff agent umumnya bersifat antimikroba, ditambahkan ke dalam shampoo dalam jumlah kecil. Contoh : Sulfur, Asam Salisilat, Resorsinol, Selenium Sulfida, Zink Piriton.
-          Penunjang Stabilitas Bahan-bahan tertentu dapat ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan menunjang stabilitas shampoo (stability additive). Yakni : Antioxidant Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat oksidosi. Sunsreen Melindungi sediaan dari sinar matahari, Contoh : Benzophenon.  Suspending agent Contoh : veegum, bentonit. pH control agen (larutan dapar), mencegah perubahan worna dan bau sediaan akibat perubahan pH.
-          Cosmetics additive Bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan memperbaiki tampilan shampoo (cosmetics additive). Yakni :  Perfume campuran minyak atsiri atau sintetik.  Pewarna (dye) pewarna yang digunakan harus terdaftar pada Federal Food, Drug, and Cosmetics Act. Pearlescent pigements.







B.  Hair Tonic
a. Definisi
Hair tonic adalah ramuan "ajaib" rahasia rambut sehat. Gunakan tonik saat rambut dalam kondisi lembap usai keramas dengan sampo dan memakai kondisioner sesuai dengan kondisi kepala. Hair tonic adalah cairan perangsang penumbuh rambut yang biasanya berbahan dasar tumbuh-tumbuhan, seperti ekstrak ginseng atau biji- bijian (biji bunga Matahari) dan daun (mint). Hair tonic digunakan untuk memperkuat akar rambut, merangsang tumbuhnya rambut baru, menghilangkan kotoran rambut, memperlancar peredaran darah serta membantu melumasi rambut. Cukup teteskan 3-5 tetes, pada titik-titik Kulit kepala atau pada daerah kulit kepala yang riskan mengalami kebotakan (misalnya belahan rambut). Pijat perlahan kulit kepala, agar hair tonic dapat meresap dan langsung bekerja. Pijatan-pijatan lembut ini akan merangsang stimulasi pertumbuhan rambut. Mekanisme kerja hair tonic adalah merangsang pertumbuhan bagian dasar rambut yang mengandung sel-sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan melanin (Zat warna rambut / pigmen) dan sel- sel yang mengsintesakan keratin keras (hard keratin) sebagai dasar pembentukan rambut sehingga rambut tampak hitam berkilau, mudah diatur dan mempunyai akar rambut yang kuat.

b. Formula Standard Dan Kegunaan 
Hair tonic adalah kosmetika yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut, baik pada rambut rontok atau rambut normal. Formula Standard : Resorsin 5, Tingtu kapsikum 1, Etanol 89, Minyak jarak 5, Parfum, zat pewarna secukupnya.
Kegunaan Tonic Rambut (Hair Tonic):
·         Untuk menguatkan akar rambut.
·         Untuk merangsang pertumbuhan dan kesuburan rambut.
·          Membantu menguatkan akar rambut.
·         Merawat pertumbuhan rambut.
·         Menjaga / merawat kesehatan kulit kepala dan rambut.
·         Menghilangkan / mengurangi ketombe (mengandung anti ketombe) dan gatal-gatal karena ketombe.

c. Alasan Pemilihan Bahan
       Dalam pemilihan bahan utama hair tonic, diperlukan alasan-alasan berdasarkan pada sifat-sifat serta khasiat dari bahan yang dipilih tersebut. Berikut ini macam-macam bahan hair tonic:   
·         Resorsin.
 Pemerian : hablur berbentuk jarum atau serbuk hablur, putih atau hampir putih, bau khas, rasa manis diikuti rasa pahit. Kelarutan : larut dalam 1 bagian air dan dalam 1 bagian etanol (95%) pekat, larut dalam eter pekat, dalam gliserol pekat dan dalam minyak lemak. Khasiat dan kegunaan : keratolitikum (mengelupaskan kotoran rambut), dapat juga digunakan sebagai pewarna (pengkilat).
·         Tingtur kapsikum.
 Pemerian : bau merangsang, rasa sangat pedas. Zat khasiat : kapsisin, dammar, zat warna kapsantin dan karoten. Khasiat dan Penggunaan : stimulan (perangsang pertumbuhan rambut).
·          Etanol.
 Pemerian: cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. Kelarutan: sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform pekat dan dalam eter pekat. Khasiat dan penggunaan : zat tambahan (pelarut).
·          Minyak jarak.
 Pemeriaan : cairan kental, jernih, warna kuning pucat manis, agak pedas, umumnya memualkan. Cara memperoleh : minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan dingin biji yang telah dikupas. Zat berkhasiat : gliserida dari asam risinoleat, gliserida asam oleat, asam linoleat.
·         Parfum dan zat pewarna secukupnya.
Seperti : jasmine, rose, kemiri, aloe vera, green tea, olive.
Untuk pewarna dapat juga digunakan resorsin.

d. Macam -macam Hair Tonic
Berikut ini macam-macam hair tonic yang ada di pasaran:
·      Hair Tonic Anti Ketombe.  
Fungsi : mengontrol ketombe dan merawat kulit kepala dengan menghampat dan mematikan populasi jamur Malassezia yang merupakan cikal bakal ketombe, memperlambat prolifera sel kulit kepala, dan mengurangi aktivitas kelenjar sebasea kulit kepala.
·      Hair Tonic Ginseng.
 Fungsi : memperkuat rambut rapuh dan mengembalikan kelembaban rambut kering. Saripati ginseng bahkan mampu menyuburkan rambut yang tidak tumbuh dalam jumlah yang normal. Agar kesehatan rambut tetap terjaga, ginseng mengandung Pro Vitamin B5, UV Filter, dan memperkuat akar rambut.
·      Hair Tonic Green Tea.
Fungsi : Melembutkan rambut, mengangkat sel- sel kulit mati pada rambut, meningkatkan elastisitas rambut & menyuburkan rambut. Hair Tonic Green Tea yang berbahan dasar Teh Hijau sangat cocok untuk mengurangi lemak dan mencegah selulit pada wanita / pria. Green Tea, mengangkat sel-sel kulit mati, mengurangi bekas luka, flek-flek, mencegah selulit, mencegah kanker kulit, memberi nutrisi pada kulit, memperbaiki sirkulasi O2 dan peredaran darah tepi, memutihkan kulit, menjaga kelembaban kulit, mencegah kulit keriput & mengandung antioksidan.
·      Hair Tonic Henna.
 Fungsi : membuat rambut lembut, sehat, hitam & mengkilat. Henna, pewarna rambut dari bahan alami tumbuhan ini biasanya digunakan untuk pewarnaan rambut permanen. Henna terbukti tidak akan merusak rambut. Henna sangat bagus untuk rambut kusam, kurang sehat, kurang hitam alami, memberikan warna permanen yang cantik pada rambut.
·      Hair Tonic Herbal   
-          Fungsi : Menjaga rambut dan kulit kepala tetap bersih dengan menormalkan fungsi kelenjar minyak pada kepala tetap bersih, melembabkan dan memberi nutrisi pada rambut.
Ø  Membantu mengaktifkan sistem sel-sel kulit kepala.
Ø   Membantu mekanisme ketahanan kulit & memperbaiki keseimbangan biologi.
Ø   Meningkatkan pembentukan kembali fibroblast yang rusak karena sinar UV kondisi lingkungan yang buruk, pola kehidupan yg tidak teratur dan stress.
Ø   Mengandung Vit. A, E, F, H (biotin), B, sehingga dapat memperbaiki kondisi kulit kepala yang rusak dan memberikan nutrisi bagi kulit kepala yang berefek menyuburkan pertumbuhan rambut.
-          Komposisi.
Ø  2,4-Diamino Pyrimidine 3 Oxide.
Sangat efektif menstimulasi pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan yang bekerja pada struktur dalam akar rambut dengan cara, mencegah pengerasan kolagen akar rambut (fibrosis) sebagai penyebab pembuluh darah mengerut dan memperpendek hidup rambut , meningkatkan sistesis mRNA yang akan mempertebal rambut, dan memperkuat akar supaya bertahan lebih lama.
-          Aloe Vera Extract.
Mengandung enzim proteolitik yang akan mengelupaskan sel kulit mati dan membuka pori-pori. Kandungan Acemmanan meningkatkan fluiditas dan permeabilitas membran, Nutrient intake, Detoksifikasi dan anti inflamasi.
-          Gingko Biloba Ekstrak.
 Meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan kulit, sehingga nutrisi tersuplai ke folikel rambut yang akan meningkatkan pertumbuhan rambut. Kandungan bioflavanoid berefek sebagai anti inflamasi.
-          Ginseng Meningkatkan sirkulasi pembuluh darah dan mengatur metabolisme seluler, sehingga membantu asupan nutrisi dan menjaga kekuatan rambut.
·        Hair Tonic Kemiri.
 Fungsi : mengobati kerusakan rambut, seperti rambut kering dan mudah patah. Kemiri (Aleurites javanica), dikenal sebagai salah satu tanaman rempah yang biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia. Selain berfungsi sebagai salah satu bumbu yang kerap dipakai di berbagai jenis masakan Indonesia, kemiri juga memiliki beberapa khasiat tanaman obat.
·        Hair Tonic Olive.
 Fungsi : melembabkan rambut, mencegah rambut kering, memberi nutrisi, regenerasi sel rambut baru, mencegah hyper pigmentasi dan bahaya radikal bebas lainnya. Olive Extract Fruit , mengandung :
-          Gallic Acid Tanin : anti iritasi, antioksidan, astringent / penyegar.
-          Cathecin : memproteksi sel rambut.
-          Iridoids : antioksidan & anti jamur .
-          Triterpenes : anti inflamasi
·        Hair Tonic Spa Jasmine
Fungsi : Melembutkan rambut, mengangkat sel- sel kulit mati pada rambut, meningkatkan elastisitas rambut, menyehatkan kulit kepala & menyuburkan rambut. Jasmine (Bunga Melati), sari minyaknya diambil dari bagian bunga melati yang mempunyai efek menyejukkan, meningkatkan keseimbangan, pikiran positif, gairah seksual, kepekaan, kejernihan pikiran, harapan, keterbukaan, kebijaksanaan, ketenangan jiwa, rasa bahagia, romans, dan cinta. Juga dapat mengurangi depresi, rasa cemas, batuk, rasa sakit saat menstruasi, stress, sedih, kecewa, dan rasa iri.
·        Hair Tonic Spa Rose.
 Fungsi : Melembutkan rambut, mengangkat sel- sel kulit mati pada rambut, meningkatkan elastisitas rambut & menyuburkan rambut. Rose Oil, yang diperoleh dari bunga mawar mengembalikan keseimbangan air kulit (moisture balance) dan membantu menyamarkan kerutan pada kulit. Rose oil juga memiliki efek astringent, toning, calming, antiseptic dan rejuvenating. Efek emosional dari rose oil adalah menenangkan, mengurangi depresi, stress, ketegangan, mengendorkan saraf dan membantu mengatasi masalah imsomnia.
e. Cara Penggunaan dan Hasil dari Hair Tonic
            Cara Penggunaan :
·        Pijat dengan ujung jari secara lembut.
·        Untuk hasil terbaik gunakan 2 kali sehari pagi dan malam.
·        Gunakan setiap malam sebelum tidur pada kulit kepala.
 Hasil yang akan diperoleh setelah menggunakan hair tonic yaitu :
·        Mengurangi rambut yang rontok dan merangsang pertumbuhan rambut (menyuburkan rambut).
·        Melindungi rambut dengan microfilm kondisioner.
·        Menunjang kulit kepala yang lebih sehat dengan cara menyeimbangkan proses sekresi.
·        Memperbaiki elastisitas sehingga menyisir akan lebih mudah.
Tips-tips dalam pemakaian hair tonic yaitu, pada saat melakukan pemijatan pada kulit kepala, sebaiknya potong pendek kuku jari tangan. Kuku yang panjang bisa menggores kulit kepala. Lakukan saat Anda punya waktu luang, dengan teratur. Sehingga, Anda bisa bekerja dengan maksimal karena tidak terburu-buru. Makanan yang bergizi juga membuat rambut menjadi kuat dan indah. Perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan kacang-kacangan. Jangan sering memakai ikat rambut atau jepitan, karena akan ada helaian rambut yang tertarik saat dilepaskan. Perlakukan rambut selembut mungkin. Pakai sisir bergigi jarang. Setelah keramas, sebaiknya keringkan rambut dengan cara diangin-anginkan. Hindari terlalu banyak memakai mesin pengering rambut.

C. Metode Penelitian
1. Penetapan Kadar Zink Pirition dalam Shampo Rambut “ Pantene”
a. Prinsip            : Titrasi Reduksi-Oksidasi (Iodimetri)
b. Peralatan        : - Neraca Analitik
                 - Seperangkat alat gelas untuk analisa volumetric
                 - Seperangkat alat sentrifuse beserta tabung sentrifuga (100 ml)
c. Pereaksi          : - Larutan Asam klorida pekat, awas oksidator dan korosif
                             - Larutan Iodium 0,1 N LV
                             - Larutan Indikator kanju / amilum
d. Prosedur         :
    1. Timbang sejumlah sampel lebih kurang 20 g yang ditimbang saksama dan masukkan ke dalam tabung sentrifuga, tambahkan 40-50 mL air suling, campur hati-hati untuk mencegah terjadinya busa.
    2. Lakukan sentrifuse dengan kecepatan tinggi (10.000-15.000 rotation perminutes= rpm) selama 10 menit
    3. Enap dan tuangkan (buang beningan); lakukan kembali prosedur sentrifuse dua kali, tiap kali menggunakan 40-50 mL air suling.
    4. Setelah selesai pada enapan dalam tabung sentrifuse, kemuian tambahkan 7,5 mL asam klorida pekat. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL bersumbat kaca dengan bantuan 50 mL air suling.
    5. Titrasi dengan larutan Iodium 0,1 N LV dengan menggunakan 3 mL larutan indicator kanji / amilum.
    6. Tiap 1,0 mL Larutan Iodium 0,1 N setara dengan 15,88 mg Zink pirition.

e. Hasil Percobaan          : Lampiran 1
f. Persyaratan                 :
         Sediaan rambut kadar maksimum tidak lebih dari1,0 %; sediaan lainnya kadar maksimum tidak lebih dari 0,5 %. Hanya untuk sediaan bilas.
Kesimpulan
Kadar Zink pirition dalam sampel shampoo “Pantene” sebesar 0,35 %, memenuhi persyaratan.

2. Penetapan Kadar Asam Oksalat dalam Tonik Rambut “ Puteri”
a. Prinsip            : Titrasi Reduksi-Oksidasi (Permanganometri)
b. Peralatan        : - Neraca Analitik
                 - Seperangkat alat gelas untuk analisa volumetric
                 - Lempeng pemanas (Hot plate)
                 - Termometer suhu hingga 100 C atau lebih
c. Pereaksi          : - Asam sulfat pekat, awas oksidator dan korosif
                             - Larutan Kalium permanganat 0,1 N LV
d. Prosedur         :
1.      Sejumlah sampel lebih kurang 3000 mg yang ditimbang saksama dan masukkan ke dalam labu tentukur 200 mL, dan encerkan dengan air suling sampai tanda.
2.      Pipet 25,0 mL larutan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL, tambahkan 5 mL asam sulfat pekat yang telah diencerkan dengan sedikit air.
3.      Titrasi pada suhu lebih kurang 70 C dengan Larutan kalium permanganat 0,1 N LV hingga terjadi warna merah muda.
4.      Tiap 1,0 mL Larutan kalium permanganat 0,1 N setara dengan 6,303 mg C2H2O4.2H2O.


e. Hasil Percobaan          : Lampiran 2
f. Persyaratan                 :
         Sediaan tonik rambut 1 %.
Kesimpulan
Kadar Asam oksalat dalam tonik rambut “Puteri” sebesar 0,18 %, memenuhi persyaratan.


 





BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
1.  Sampo adalah sediaan cair semi padat yang mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala agar tidak membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai.
2. Formula sampo setidaknya mengadung bahan yang berfungsi sebagai detergent (surfaktan),  thickeners dan foaming agent, dan conditioning agent. Selain itu kadang juga ditambahkan bahan yang berfungsi sebagai pengawet, parfum, pengatur pH, pengatur viskositas dan antimikroba.
3. Sampo dibuat dengan cara pengadukan yang sederhana, kadang perlu disertai peningkatan suhu agar mudah tercampur dan menurunkan viskositas sampo pada saat pencampuran.
4.  Evaluasi sampo meliputi evaluasi penampilan fisik, pH, viskositas, dan kemampuan dan stabilitas busa.

B.        KRITIK DAN SARAN
Demikianlah makalah ini penulis buat dengan masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk tercapainya suatu kesempurnaan sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan makalah.






Lampiran 1

  1. Penetapan Kadar Zink Pirition dalam Shampo Rambut “ Pantene”
Data Penimbangan dan Titrasi
No
Bahan / Zat
Berat Wadah
B. Wadah + Zat
 B. / Vol Zat
Vol. Titrasi
1
Sampel 1
63.002,2 mg
83.002,6 mg
20.000,4 mg
5,0 ml
2
Sampel 2
46.284,5 mg
66.288,4 mg
20.003,9 mg
5,0 ml
3
Iodium
-
-
10 ml
-
4
Iodium
-
-
10 ml
-
5
Na2S2O3
-
-
-
9,3 ml
6
Na2S2O3
-
-
-
9,3 ml

Perhitungan
-          Pembakuan Iodium 0,1 N, N Na2S2O3 = 0,1025 N
a.  V1    x        N1       = V2    x          N2
    10      x        N1       = 9,3    x          0,1025
                        N1       = 0,0953 N
 b. V1    x        N1       = V2    x          N2
     10     x        N1       = 9,3    x          0,1025
                        N1       = 0,0953 N
N Iodium = 0,0953 N

-          Penetapan Kadar Zink Pirition
K  =     Vt  x N iodium  x kesetaraan         x 100%
                        W x 0,1
K 1 =   5,0  x 0,0953  x 15,88                x 100%  =  0,39 %
                  20.000,4  x 0,1
K 2 =   5,0  x 0,0953  x 15,88                x 100%  =  0,39 %
                  20.003,9  x 0,1
K rata-rata = 0,39 %

Lampiran 2

  1. Penetapan Kadar Asam Oksalat dalam Tonik Rambut “ Puteri”
Data Penimbangan dan Titrasi
No
Bahan / Zat
Berat Wadah
B. Wadah + Zat
Berat Zat
Volume Titrasi
1
Sampel 1
107.913,1 mg
110.914,6 mg
3.001,5 mg
0,8 ml
2
Sampel 2
61.750,7 mg
64.752,0 mg
3.001,3 mg
0,9 ml
1
Natrium Oksalat
-
-
-
30,5 ml
2
Natrium Oksalat
-
-
-
30,4 ml

Perhitungan
-          Pembakuan KMnO4 0,1 N
a. N 1 =     W x N         =         200,2 x 0,1      =  0,0979 N
              V x kesetaraan          30,5 x 6,7
 b. N 2=     W x N        =         200,3 x 0,1      =  0,0981 N
              V x kesetaraan          30,4 x 6,7
N Iodium = 0,0981 N

-          Penetapan Kadar Asam Oksalat
K  =     Vt  x N KMnO4   x kesetaraan         x 100%
                        W x 0,1
K 1 =   0,8  x 0,0981  x 6,303                 x 100%  =  0,17 %
                  3.001,5  x 0,1
K 2 =   0,9  x 0,0981  x 6,303                x 100%  =  0,19 %
                  3.001,3  x 0,1
K rata-rata = 0,18 %



DAFTAR PUSTAKA


Kumar, Ashok., Mali, Rakesh Roshan., 2010, Evaluation Of Prepared Shampoo Formulations And To Compare  Formulated Shampoo With Marketed Shampoos, International Journal of Pharmaceutical SciencesReview and Research.

http://laelynglanglinglung.blogspot.com

Dalimartha, Setiawan dkk. (1998). Perawatan Rambut Dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Gramedia. Jakarta.

Tahir, Syahrial, 2010. Penuntun Praktikum Analisis Kosmetik.